Alasan Disunnahkan Puasa Hari Senin dan Kamis


.



Dalam beberapa riwayat telah disebutkan beberapa alasan sehingga kita sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Senin Kamis . Berikut beberapa alasan disunnahkan puasa Senin Kamis.

 

1. Hari Amalan Hamba Dihadapkan kepada ALLAH Swt
                                                                                                    
Dalam hal ini, manusia diibaratkan seperti karyawan yang bekerja untuk tuannya. Dalam sepekan dipilih hari-hari saat si pekerja tersebut menyetorkan semua hasil pekerjaannya kepada sang majikan ,yakni ALLAH Swt dan hari-hari tersebut ialah hari Senin dan Kamis. Dalam sebuah hadist Rasulullah Saw.bersabda :

“ Berbagai amalan dihadapkan (Kepada ALLAH) pada hari Senin dan Kamis,
maka aku suka jika amalanku dihadapkan,sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR.Tirmidzi)

Hadist tersebut menjelaskan  keistimewaan hari Senin dan Kamis ,yang ditetapkan oleh ALLAH Swt.sebagai hari saat manusia akan diaudit dan dilihat hasil kerja dan amalannya dalam sepekan. Ibarat pekerja yang ingin terkesan baik ketika  diawasi oleh majikannya ,maka puasa dipilih sebagai amalan  ibadah yang bisa membantu kita mencapai maksud tersebut. Dengan berpuasa pada kedua hari tersebut ,secara logika,kecintaan majikan akan bertambah  kepada hamba-Nya. Puasa Senin Kamis bisa menjadi sarana untuk “mengambil hati” Sang Majikan,yakni ALLAH Swt.


Saat amalan kita disetor dan dihadapkan kepada  ALLAH Swt dan kita dalam keadaan berpuasa , maka besarlah peluang  bertambahnya amalan baik kita.Sebab pusa bisa membuat orang yang melakukannya tercegah dari perbuatan-perbuatan tercela ,seperti berkata-kata kotor,berbohong dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

Selain mencegah dari perbuatan tidak terpuji dengan cara memperkuat benteng keburukan dalam diri kita ,puasa juga menambah dan menjaring banyak pahala daripada yang tidak berpuasa. Tentang hal ini ,sebuah hadist dengan jelas menyatakan ,sebagaimana sabda Rasulullah Saw.berikut:





“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih ,
amalnya dilipatgandakan, doanya mustajab, dan dosanya terampuni.”(HR.Baihaqi)

Selain itu,puasa menjadi lebih istimewa karena ibadah ini merupakan ibadah khusus dan benar-benar utama disisi ALLAH Swt., dibandingkan amalan ibadah lainnya. Amalan puasa,baik wajib maupun sunnah ,adalah suatu ibadah yang bernilai tinggi dihadapan ALLAH Swt.,sebagaimana dijelaskan dalam hadist dari Abu Hurairah Ra. Yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaiakan yang semisal hingga tujuhratus kali lipat. ALLAH Swt berfirman (yang artinya):’Kecuali amalan puasa .Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya . Disebabkan ia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.’ Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan,yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya.Sungguh ,bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi ALLAH daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim,hadits no.1151)

Dalam riwayat lain , Rasulullah Saw bersabda:

“ALLAH Swt berfirman (yang artinya ),’Setiap amalan manusia adalah untuknya,
kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.”(HR.Bukhari)

Hal yang senada juga dikatakan oleh Rasulullah Saw,sebagaimana sabdanya sebagai berikut:

“ Allah ‘Azza wa Jalla berfirman ,’ Setiap amalan adalah sebagai kafarat /tebusan ,kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Ahmad Syekh Syu’aib al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih sesui syarat Muslim)

Dari ketiga hadits tersebut sangat jelas bahwa puasa merupakan amalan yang sangat mulia karena langsung disampaikan kepada ALLAH Swt. Begitupun dengan ganjaran yang didapat oleh orang berpuasa, yang berbeda dengan ibadah lainnya. Allah Swt akan member bonus khusus ,penghargaan khusus dan rahmat khusus yang lebih daripada  sekedar yang bisa dijelaskan oleh kata-kata. Oleh karena itu , saat penyetoran amal pada hari Senin dan Kamis ,Rasulullah Saw melakukan puasa. Beliau tidak memperbanyak dzikir atau melakukan puasa sunnah ,sehingga terkenalah puasa Senin Kamis.

Intinya , melakukan puasa saat amalan dan hasil kerja kita akan disetor ,ini bisa menambah bobot amal baik kita dihadapan ALLAH Swt. Dan hal itu merupakan keuntungan bagi umat islam . Sebuah keuntungan yang akan menjadi tabungan pada saat kita mengalami krisis hal ini diibaratkan kita menabung uang di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu ketika kita sedang kepepet.

2. Terbukanya Pintu Surga

Keistimewaan lain puasa hari Senin dan Kamis adalah dibukanya pintu surge kepada hamba-hamba-Nya yang shalih. Pada kedua hari tersebut , ALLAH Swt mengutus para malaikat untuk membuka pintu surga dan membiarkan bau surge tercium oleh mereka yang bertakwa dan siap menjadi penghuninya . Jika pada hari-hari lain surge tertutup dan seolah-olah jauh dari manusia , pada hari Senin dan Kamis , Allah Swt menjadikan surge sangat dekat dan terbuka pintunya . Dengan dibukanya pintu surga , Dia mengundang siapa saja untuk masuk .Tetapi tidak sembarang orang bisa masuk,hanya mereka yang bertakwa dan mendapat rahmat-Nya.

Jika setiap bulan Ramadhan Allah SWt mengadakan “pameran” surge dengan dibukannya pintu surge dan dibelenggunya tangan-tangan setan , maka setiap pekan , Allah Swt  juga menyelenggarakan event  yang sama dengan membuka pintu surga itu setiap pekan dua kali , yakni setiap hari Senin dan Kamis . Hal ini amat jelas diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra. Yang mengisahkan bahwa Rasulullah bersabda :

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis . Maka akan diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu pun,kecuali orang yang diantaranya dan saudaranya terdapat permusuhan . Kemudian dikatakan ,’Lihatlah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.”
(HR. Muslim, Abu Dawud , Nasa’I , Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Terbukanya pintu surga berarti terbukannya rahmat dan ampunan Allah Swt. Diampuni dosa-dosa kedua hari tersebut ,kecuali mereka yang melakukan dosa besar syirik dan yang saling bermusuhan . Bisa dikatakan bahwa pada hari Senin dan Kamis , Allah sedang “mendiskon “ dan “menjual murah” surge sisinya kepada orang-orang yang mampu membelinya . Mereka yang mampu membeli adalah yang senang beribadah dan bertakwa kepada Allah Swt. Salah satunya ialah dengan berpuasa pada hari Senin dan Kamis ,yang bisa menjadi tiket untuk masuk di dalamnya .

Dengan berpuasa,kita berkesempatan membeli tiket surge persis di saat surge itu didiskon , Jika dianalogikan dengan transaksi dagang, dan  kita sendiri dalam keadaan memiliki uang banyak. Dalam situasi itu hanya kemudahan yang bisa kita rasakan . Dengan berpuasa ,kita mengantongi uang untuk membeli barang. Sementara itu, pada hari Senin dan Kamis ,pintu took dibuka lebar, dan semua barang di dalamnya didiskon. Begitulah analogi puasa pada hari Senin dan Kamis.

3. Hari Kelahiran dan Diutusnya Rasulullah Saw. Dan Diturunkannya Al-Qur’an

Keistimewaan lain pada hari Senin ialah bertepatan dengan lahirnya seorang manusia agung dan terbaik yang pernah diciptakan oleh Allah Swt. Pada hari itu, seorang manusia suci diutus menjadi rasul ,sekaligus hari yang diturunkan al-Qur’an untuk pertama kalinya. Manusia terbaik itu adalah Muhammad Saw.
Dua peristiwa tersebut terjadi pada saat hari Senin. Maka ,apabila Rasulullah Saw. Berpuasa saat kelahirannya,seharusnya kita juga mengikuti sunnah beliau . Sebuah hadits dari beliau menjelaskan:

“Dari Abu Qatadah Ra., Sesungguhnya , Rasulullah Saw.ditanya tentang puasa  pada hari Senin . Maka beliau menjawab ,' itu hari saat aku dilahirkan . Dan pada hari itu pula ,aku diutus atau diturunkan kepada wahyu.”(HR.Muslim)

Dari keterangan hadits tersebut sangat jelas bahwa Rasulullah Saw.lahir pada hari
Senin . Hadits itu juga menyatakan bahwa beliau diutus menjadi nabi ALLAH  Swt pada hari Senin ,yang ditandai dengan penerimaan wahyu pertama kali di gua Hira’. Bagi beliau hari Senin bukanlah sekedar hari kelahiran biasa ,namun lebih dari itu ,hari senin merupakan tonggak beliau dibebani tanggung jawab sebagai nabi dan rasul untuk menyampaikan suatu risalah agung kepada umatnya ,yakni islam.

Dalam hadits yang lain ,Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Dilahirkan pada hari Senin ,wafat pada hari Senin ,diangkat menjadi nabi dan rasul pada hari Senin,melaksanakan hijrah dr Makkah pada hari Senin, serta Hajar Aswad diangkat kembali ke tempatnya (juga ) pada hari Senin.(HR.Ahmad)

Dengan melakukan dan merutinkan puasa pada hari Senin Rasulullah Saw.mengajak kita untuk merefleksikan sekian peristiwa penting dibalik hari tersebut. Dengan berpuasa pada hari Senin dan Kamis ,kita melakukan salah satu sunnah beliau.

4.  Rasulullah Saw. Suka Bepergian pada Hari Kamis

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah Saw. Ternyata  sangat suka bepergian pada hari Kamis. Dalam kitab Syarah Riyadhus Shalibin  karya Syekh Salim bin ‘Ied al Hilali disebutkan bahwa Rasulullah Saw.berangkat menuju Perang Tabuk pada hari Kamis ,dan beliau suka bepergian pada hari Kamis.”(HR.Bukhari dan Muslim).

Inilah satu keistimewaan dari hari Kamis ,yakni hari yang disenangi oleh Rasulullah Saw. untuk melakukan perjalanan. Tentunya,tidak sembarangan memutuskan melakukan perjalanan pada hari Kamis.Selain alas an tersebut bisa juga beliau memiliki pertimbangan lain yang tidak kita ketahui pastinya.

Dari sekian alasan tersebut ,maka kita dapat menemukan alasan Rasulullah Saw selalu melakukan puasa Senin dan Kamis  .Kita juga tahu  dan paham bahwa puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu jenis puasa yang disenangi oleh beliau .Sebab,beliau tidak pernah meninggalkan puasa pada kedua hari tersebut.Hal ini sudah cukup bagi kita untuk mulai mentradisikan amalan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.




Your Reply