Dalam beberapa riwayat telah disebutkan beberapa
alasan sehingga kita sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Senin
Kamis . Berikut beberapa alasan disunnahkan puasa Senin Kamis.
Dalam hal ini, manusia diibaratkan seperti
karyawan yang bekerja untuk tuannya. Dalam sepekan dipilih hari-hari saat si
pekerja tersebut menyetorkan semua hasil pekerjaannya kepada sang majikan
,yakni ALLAH Swt dan hari-hari tersebut ialah hari Senin dan Kamis. Dalam
sebuah hadist Rasulullah Saw.bersabda :
“ Berbagai amalan dihadapkan (Kepada ALLAH) pada
hari Senin dan Kamis,
maka aku suka jika amalanku dihadapkan,sedangkan
aku dalam keadaan berpuasa.”(HR.Tirmidzi)
Hadist tersebut menjelaskan keistimewaan
hari Senin dan Kamis ,yang ditetapkan oleh ALLAH Swt.sebagai hari saat manusia
akan diaudit dan dilihat hasil kerja dan amalannya dalam sepekan. Ibarat
pekerja yang ingin terkesan baik ketika diawasi oleh majikannya ,maka
puasa dipilih sebagai amalan ibadah yang bisa membantu kita mencapai
maksud tersebut. Dengan berpuasa pada kedua hari tersebut ,secara
logika,kecintaan majikan akan bertambah kepada hamba-Nya. Puasa Senin
Kamis bisa menjadi sarana untuk “mengambil hati” Sang Majikan,yakni ALLAH Swt.
Saat amalan kita disetor dan dihadapkan
kepada ALLAH Swt dan kita dalam keadaan berpuasa , maka besarlah
peluang bertambahnya amalan baik kita.Sebab pusa bisa membuat orang yang
melakukannya tercegah dari perbuatan-perbuatan tercela ,seperti berkata-kata
kotor,berbohong dan perbuatan tidak terpuji lainnya.
Selain mencegah dari perbuatan tidak terpuji
dengan cara memperkuat benteng keburukan dalam diri kita ,puasa juga menambah
dan menjaring banyak pahala daripada yang tidak berpuasa. Tentang hal ini
,sebuah hadist dengan jelas menyatakan ,sebagaimana sabda Rasulullah
Saw.berikut:
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah,
diamnya adalah tasbih ,
amalnya dilipatgandakan, doanya mustajab, dan
dosanya terampuni.”(HR.Baihaqi)
Selain itu,puasa menjadi lebih istimewa karena
ibadah ini merupakan ibadah khusus dan benar-benar utama disisi ALLAH Swt.,
dibandingkan amalan ibadah lainnya. Amalan puasa,baik wajib maupun sunnah
,adalah suatu ibadah yang bernilai tinggi dihadapan ALLAH Swt.,sebagaimana
dijelaskan dalam hadist dari Abu Hurairah Ra. Yang mengatakan bahwa Rasulullah
Saw bersabda:
“Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaiakan yang semisal hingga tujuhratus kali lipat. ALLAH Swt berfirman (yang
artinya):’Kecuali amalan puasa .Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku
sendiri yang akan membalasnya . Disebabkan ia telah meninggalkan syahwat dan
makanan karena-Ku.’ Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua
kebahagiaan,yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa
dengan Rabb-nya.Sungguh ,bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi ALLAH
daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim,hadits no.1151)
Dalam riwayat lain , Rasulullah Saw bersabda:
“ALLAH Swt berfirman (yang artinya ),’Setiap
amalan manusia adalah untuknya,
kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.”(HR.Bukhari)
Hal yang senada juga dikatakan oleh Rasulullah
Saw,sebagaimana sabdanya sebagai berikut:
“ Allah
‘Azza wa Jalla berfirman ,’ Setiap amalan adalah sebagai kafarat /tebusan
,kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya.” (HR. Ahmad Syekh Syu’aib al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits
ini sahih sesui syarat Muslim)
Dari ketiga hadits tersebut sangat jelas bahwa
puasa merupakan amalan yang sangat mulia karena langsung disampaikan kepada
ALLAH Swt. Begitupun dengan ganjaran yang didapat oleh orang berpuasa, yang
berbeda dengan ibadah lainnya. Allah Swt akan member bonus khusus ,penghargaan
khusus dan rahmat khusus yang lebih daripada sekedar yang bisa dijelaskan
oleh kata-kata. Oleh karena itu , saat penyetoran amal pada hari Senin dan
Kamis ,Rasulullah Saw melakukan puasa. Beliau tidak memperbanyak dzikir atau
melakukan puasa sunnah ,sehingga terkenalah puasa Senin Kamis.
Intinya , melakukan puasa saat amalan dan hasil
kerja kita akan disetor ,ini bisa menambah bobot amal baik kita dihadapan ALLAH
Swt. Dan hal itu merupakan keuntungan bagi umat islam . Sebuah keuntungan yang
akan menjadi tabungan pada saat kita mengalami krisis hal ini diibaratkan kita
menabung uang di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu ketika kita sedang
kepepet.
2.
Terbukanya Pintu Surga
Keistimewaan lain puasa hari Senin dan Kamis
adalah dibukanya pintu surge kepada hamba-hamba-Nya yang shalih. Pada kedua
hari tersebut , ALLAH Swt mengutus para malaikat untuk membuka pintu surga dan
membiarkan bau surge tercium oleh mereka yang bertakwa dan siap menjadi
penghuninya . Jika pada hari-hari lain surge tertutup dan seolah-olah jauh dari
manusia , pada hari Senin dan Kamis , Allah Swt menjadikan surge sangat dekat
dan terbuka pintunya . Dengan dibukanya pintu surga , Dia mengundang siapa saja
untuk masuk .Tetapi tidak sembarang orang bisa masuk,hanya mereka yang bertakwa
dan mendapat rahmat-Nya.
Jika setiap bulan Ramadhan Allah SWt mengadakan
“pameran” surge dengan dibukannya pintu surge dan dibelenggunya tangan-tangan
setan , maka setiap pekan , Allah Swt juga menyelenggarakan event yang sama dengan membuka
pintu surga itu setiap pekan dua kali , yakni setiap hari Senin dan Kamis . Hal
ini amat jelas diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.
Yang mengisahkan bahwa Rasulullah bersabda :
“Pintu-pintu
surga dibuka pada hari Senin dan Kamis . Maka akan diampuni dalam kedua hari
itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu pun,kecuali
orang yang diantaranya dan saudaranya terdapat permusuhan . Kemudian dikatakan
,’Lihatlah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.”
(HR. Muslim, Abu Dawud ,
Nasa’I , Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
Terbukanya pintu surga berarti terbukannya
rahmat dan ampunan Allah Swt. Diampuni dosa-dosa kedua hari tersebut ,kecuali
mereka yang melakukan dosa besar syirik dan yang saling bermusuhan . Bisa
dikatakan bahwa pada hari Senin dan Kamis , Allah sedang “mendiskon “ dan
“menjual murah” surge sisinya kepada orang-orang yang mampu membelinya . Mereka
yang mampu membeli adalah yang senang beribadah dan bertakwa kepada Allah Swt.
Salah satunya ialah dengan berpuasa pada hari Senin dan Kamis ,yang bisa
menjadi tiket untuk masuk di dalamnya .
Dengan berpuasa,kita berkesempatan membeli tiket
surge persis di saat surge itu didiskon , Jika dianalogikan dengan transaksi
dagang, dan kita sendiri dalam keadaan memiliki uang banyak. Dalam
situasi itu hanya kemudahan yang bisa kita rasakan . Dengan berpuasa ,kita
mengantongi uang untuk membeli barang. Sementara itu, pada hari Senin dan Kamis
,pintu took dibuka lebar, dan semua barang di dalamnya didiskon. Begitulah
analogi puasa pada hari Senin dan Kamis.
3. Hari
Kelahiran dan Diutusnya Rasulullah Saw. Dan Diturunkannya Al-Qur’an
Keistimewaan lain pada hari Senin ialah
bertepatan dengan lahirnya seorang manusia agung dan terbaik yang pernah
diciptakan oleh Allah Swt. Pada hari itu, seorang manusia suci diutus menjadi
rasul ,sekaligus hari yang diturunkan al-Qur’an untuk pertama kalinya. Manusia
terbaik itu adalah Muhammad Saw.
Dua peristiwa tersebut terjadi pada saat hari
Senin. Maka ,apabila Rasulullah Saw. Berpuasa saat kelahirannya,seharusnya kita
juga mengikuti sunnah beliau . Sebuah hadits dari beliau menjelaskan:
“Dari Abu
Qatadah Ra., Sesungguhnya , Rasulullah Saw.ditanya tentang puasa pada
hari Senin . Maka beliau menjawab ,' itu hari saat aku dilahirkan . Dan pada
hari itu pula ,aku diutus atau diturunkan kepada wahyu.”(HR.Muslim)
Dari keterangan hadits tersebut sangat jelas
bahwa Rasulullah Saw.lahir pada hari
Senin . Hadits itu juga menyatakan bahwa beliau
diutus menjadi nabi ALLAH Swt pada hari Senin ,yang ditandai dengan
penerimaan wahyu pertama kali di gua Hira’. Bagi beliau hari Senin bukanlah
sekedar hari kelahiran biasa ,namun lebih dari itu ,hari senin merupakan
tonggak beliau dibebani tanggung jawab sebagai nabi dan rasul untuk
menyampaikan suatu risalah agung kepada umatnya ,yakni islam.
Dalam hadits yang lain ,Ibnu Abbas mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. Dilahirkan pada hari Senin ,wafat pada hari Senin
,diangkat menjadi nabi dan rasul pada hari Senin,melaksanakan hijrah dr Makkah
pada hari Senin, serta Hajar Aswad diangkat kembali ke tempatnya (juga ) pada
hari Senin.(HR.Ahmad)
Dengan melakukan dan merutinkan puasa pada hari
Senin Rasulullah Saw.mengajak kita untuk merefleksikan sekian peristiwa penting
dibalik hari tersebut. Dengan berpuasa pada hari Senin dan Kamis ,kita
melakukan salah satu sunnah beliau.
4.
Rasulullah Saw. Suka Bepergian pada Hari Kamis
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah
Saw. Ternyata sangat suka bepergian pada hari Kamis. Dalam kitab Syarah Riyadhus Shalibin karya
Syekh Salim bin ‘Ied al Hilali disebutkan bahwa Rasulullah Saw.berangkat menuju
Perang Tabuk pada hari Kamis ,dan beliau suka bepergian pada hari
Kamis.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Inilah satu keistimewaan dari hari Kamis ,yakni
hari yang disenangi oleh Rasulullah Saw. untuk melakukan perjalanan.
Tentunya,tidak sembarangan memutuskan melakukan perjalanan pada hari
Kamis.Selain alas an tersebut bisa juga beliau memiliki pertimbangan lain yang
tidak kita ketahui pastinya.
Dari sekian alasan tersebut ,maka kita dapat
menemukan alasan Rasulullah Saw selalu melakukan puasa Senin dan Kamis
.Kita juga tahu dan paham bahwa puasa Senin dan Kamis merupakan salah
satu jenis puasa yang disenangi oleh beliau .Sebab,beliau tidak pernah
meninggalkan puasa pada kedua hari tersebut.Hal ini sudah cukup bagi kita untuk
mulai mentradisikan amalan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.